Perubahan zaman selalu membawa dampak terhadap kehidupan manusia, termasuk dalam hal pendidikan dan akhlak siswa. Di era modern ini, banyak pihak berpendapat bahwa akhlak dan adab siswa terhadap orang tua mengalami penurunan. Pandangan ini didukung oleh fenomena-fenomena yang sering terlihat dalam keseharian, seperti sikap tidak hormat, penggunaan bahasa kasar, dan kurangnya sopan santun terhadap orang tua. Namun, apakah benar semua siswa di zaman sekarang mengalami penurunan akhlak dan adab, atau ada faktor lain yang perlu diperhatikan?
Perubahan Nilai dan Norma Sosial
Salah satu faktor yang mempengaruhi persepsi tentang penurunan akhlak adalah perubahan nilai dan norma sosial. Teknologi dan arus globalisasi telah membuka akses luas terhadap berbagai informasi dan budaya asing. Hal ini membawa pengaruh terhadap gaya hidup dan cara berpikir siswa, termasuk dalam memandang hubungan dengan orang tua. Beberapa nilai tradisional seperti patuh dan hormat terhadap orang tua mungkin tidak lagi dianggap relevan oleh sebagian siswa, yang lebih mengedepankan kebebasan berekspresi dan kesetaraan.
Namun, penting untuk diingat bahwa perubahan norma sosial bukan berarti sepenuhnya menghilangkan nilai-nilai adab dan akhlak. Ada banyak siswa yang tetap memegang teguh prinsip-prinsip moral dan menghormati orang tua, meskipun dengan cara yang mungkin berbeda dari generasi sebelumnya. Oleh karena itu, pandangan bahwa semua siswa mengalami penurunan akhlak perlu ditinjau kembali dengan lebih objektif.
Peran Orang Tua dan Lingkungan Pendidikan
Penurunan akhlak siswa juga dapat dikaitkan dengan perubahan peran orang tua dan lingkungan pendidikan. Di era digital, banyak orang tua yang lebih sibuk dengan pekerjaan atau perangkat teknologi mereka, sehingga interaksi langsung dengan anak menjadi berkurang. Padahal, peran orang tua dalam membimbing dan memberikan teladan sangat penting dalam membentuk karakter anak. Jika perhatian dan arahan dari orang tua kurang, siswa bisa saja kurang memahami pentingnya adab dan akhlak yang baik.
Di sisi lain, lingkungan pendidikan juga memegang peranan penting. Kurikulum yang lebih fokus pada pencapaian akademik dan prestasi cenderung mengesampingkan pendidikan karakter. Selain itu, guru sebagai pendidik juga mengalami tantangan dalam menanamkan nilai-nilai moral di tengah beragam karakter siswa dan pengaruh teknologi yang begitu kuat. Kurangnya pendidikan karakter di sekolah dapat berkontribusi pada penurunan adab dan akhlak siswa.
Pengaruh Teknologi dan Media Sosial
Tidak dapat dipungkiri bahwa teknologi dan media sosial memiliki pengaruh besar terhadap perilaku siswa. Kemudahan akses informasi dan interaksi di dunia maya dapat membentuk cara berkomunikasi dan berperilaku anak-anak muda. Namun, seringkali media sosial juga memunculkan konten negatif yang bisa memengaruhi siswa untuk bersikap kurang sopan atau kasar.
Selain itu, kebiasaan siswa yang lebih banyak menghabiskan waktu di dunia maya bisa mengurangi interaksi langsung dengan orang tua. Hal ini menyebabkan hubungan menjadi lebih renggang, dan komunikasi yang seharusnya dibangun dengan adab yang baik menjadi kurang diperhatikan.
Kesimpulan
Secara keseluruhan, anggapan bahwa akhlak dan adab siswa menurun memang memiliki dasar yang bisa dipahami, namun tidak dapat digeneralisasi untuk semua siswa. Ada banyak faktor yang memengaruhi, mulai dari perubahan nilai sosial, peran orang tua dan lingkungan pendidikan, hingga pengaruh teknologi. Untuk mengatasi permasalahan ini, perlu ada kerjasama antara orang tua, guru, dan masyarakat untuk kembali menguatkan pendidikan karakter dan nilai-nilai moral yang baik. Dengan demikian, siswa dapat tumbuh menjadi generasi yang berakhlak mulia dan menghargai orang tua.
0 comments
Posting Komentar
silahkan berkomentar dengan bijak, sopan, dan santun. termiakasih telah mampir dan membaca blog kami.