Apa kabar sahabat ini dia salah satu model pembelajaran dalam PKn namanya model PKKBI, hampir mirip sih dengan Project citizen, namun ini khusus diperuntukan untuk anak Indonesia. Apa sih model PKKBI berikut reviewnya :
PROFIL UTUH MODEL PKKBI
Model pembelajaran demokrasi dan HAM yang kini dikembangkan di sekolah-sekolah rintisan Ditjen Dikdasmen dan Center for Civic Education Indonesia (CCEI) di seluruh Indonesia adalah model “Praktik-Belajar Kewarganegaraan …Kami Bangsa Indonesia” yang secara pedagogis dan sosial kultural diadaptasi dari “We the People …Project Citizen”. Secara utuh dalam modul ini disajikan profil pedagogis dari model tersebut yang di adaptasi dari Buku Panduan Guru untuk model tersebut yang diterbitkan oleh CCEI bekerjasama dengan Depdiknas (2002).
Maksud dan Tujuan PKKBI
Dalam pelajaran PPKn khususnya dalam pembahasan tentang tatanegara Republik Indonesia telah disebutkan bahwa negara kita termasuk negara demokrasi pada dasarnya merupakan negara yang pemerintahannya didasarkan pada konsep “pemerintahan dari rakyat oleh rakyat, dan untuk rakyat”. Hal ini berarti bahwa rakyat memiliki hak untuk berpartisipasi dalam pemerintahan Hak tersebut antara lain meliputi partisipasi dalam melindungi hak-hak mereka dan partisipasi dalam meningkatkan kesejahteraan umum. Hak berpartisipasi ini membawa tanggung jawab tertentu. Di antara tanggung jawab tersebut adalah tanggung jawab untuk mendapatkan pengetahuan dan sejumlah keterampilan berpartisipasi secara cerdas dan tanggung jawab untuk membantu meningkatkan kebebasan dan keadilan bagi semua orang.
Tujuan yang akan dicapai
Secara pedagogis model Praktik-Belajar Kewarganegaraan .... kami Bangsa Indonesia dirancang untuk memberikan pengalaman belajar kepada para peserta didik, langkah-langkah dan metode yang digunakan di dalam proses politik. Secara khusus kegiatan ini bertujuan untuk mengembangkan komitmen peserta didik terhadap kewarganegaraan dan pemerintahan dengan cara:
memfasilitasi peserta didik untuk mendapatkan pengetahuan ddan keterampilan yang diperlukan agar dapat berpartisipasi secara efektif dan bermakna;
memberikan pengalaman praktis yang dirancang untuk mengembangkan kompetensi kewarganegaraan yang demokratis;
mengembangkan pemahaman tentang pentingnya partisipasi warganegara secara demokratis.
Program pembelajaran diyakini akan menambah pengetahuan siswa, meningkatkan keterampilan, dan memperdalam pengertian dan hakikat “rakyat” sehingga dapat bekerja bersama-sama menciptakan masyarakat Indonesia yang lebih baik.
Persiapan Kelas
Gunakanlah langkah-langkah berikut ini untuk mempersiapkan kelas yang partisipatif. Siswa diminta membaca dan mendiskusikan hal-hal sebagai berikut:
A. Memahami Arti Kebijakan Publik
Kegiatan ini berfokus pada pengembangan pengertian kebijakan publik dalam menghadapi masalah-masalah tertentu yang selama ini ditemukan dalam masyarakat. Pengembangan kebijakan menjadi bahan yang dapat diusulkan kepada pemerintahan atau wakil pemerintahan setempat. Oleh karena itu, siswa harus sungguh-sungguh memahami apa yang dimaksud dengan kebijakan publik itu.
Kebijakan publik merupakan keputusan-keputusan yang dibuat pemerintah berbagai tingkat pemerintahan (pusat, propinsi, kabupaten, kota dan desa) dalam memenuhi tanggung jawabnya untuk memberi perlindungan atas hak-hak individu serta tanggung jawabnya untuk meningkatkan kesejahteraan semua orang. Beberapa kebijakan publik dituangkan dalam bentuk undang-undang atau peraturan daerah oleh badan legislatif (DPR atau DPRD). Kebijakan lainnya yang bersifat operasional dituangkan dalam peraturan perundangan yang dibuat oleh badan-badan pemerintahan eksekutif (pemerintah pusat, pemerintah propinsi, pemerintah kabupaten, pemerintah kota dan pemerintah desa). Selain ini ada juga yang dibuat oleh badan-badan yang bertanggung jawab untuk menyelenggarakan undang-undang lainnya, seperti departemen pemerintahan dan lembaga negara non departemen.
Karena salah satu tujuan program ini adalah membantu para peserta didik untuk belajar tentang cara mereka dapat berpartisipasi dalam pemerintahan, maka kita harus meminta mereka untuk mengkaji permasalahan yang berkaitan sepenuhnya atau berkaitan sebagian dengan pemerintahan. Pemecahan yang dikembangkan terhadap permasalahan yang dikaji seyogianya juga terdiri atas saran-saran atas kebijakan-kebijakan yang pelaksanaannya merupakan tanggung jawab pemerintah. Kebijakan yang mereka anjurkan juga dapat meliputi rekomendasi-rekomendasi yang berkaitan dengan tanggung jawab bersama dari warga masyarakat.
B. Proses Pembuatan Kebijakan Publik
Pemahaman peserta didik atas peran sentral pemerintahan (desa, kabupaten, kota, propinsi, dan pusat) dalam merumuskan kebijakan publik merupakan hal yang penting. Namun, para peserta didik juga harus memahami bahwa peranan pemerintah itu hanyalah merupakan salah satu bagian dari suatu proses saja. Proses yang dimaksud adalah suatu proses di mana semua warganegara hendaknya tergugah dan terdorong untuk berpartisipasi dalam merumuskan kebijakan. Maka pengambilan keputusan yang demokratis adalah suatu proses di mana selain memerlukan persetujuan dari warganegara yang diperintah, juga memerlukan partisipasi dari warganegara itu sendiri.
Proses pembuatan keputusan dimulai ketika warga mengganggap bahwa dalam masyarakat telah muncul suatu masalah. Kebutuhan ini timbul dari beberapa pemberitaan media, dari pernyataan-pernyataan para politikus, kelompok masyarakat, atau lembaga-lembaga pemerintahan lainnya. Kemudian warga merumuskan pemikiran-pemikiran mereka untuk mendapatkan cara terbaik dalam memecahkan masalah itu. Dengan pemikiran-pemikiran itu, masyarakat mencoba meyakinkan pemerintah agar menyetujui dan menerapkan pemecahan yang ditawarkan. Dalam proses ini, tentu akan muncul perbedaan-perbedaan pendapat tentang apa yang harus dilakukan dan siapa yang harus melakukannya.
Berikut ini adalah garis pedoman bagi para sukarelawan.
Saran-saran bagi para sukarelawan dalam membantu para peserta didik
Mengkaji tugas dan prosedur. Bantulah para para peserta didik memahami langkah-langkah yang harus mereka lakukan dalam mengembangkan portofolio.
Mengumpulkan informasi. Bantulah para peserta didik menemukan sumber-sumber informasi. Jelaskan bagaimana cara mengumpulkan informasi. Contohnya adalah penjelasan bagaimana cara:
mencari informasi di perpustakaan;
menggunakan buku telepon untuk menemukan kantor-kantor lembaga pemerintahan dan organisasi swasta lain yang diprediksi memiliki informasi-informasi yang dibutuhkan berkaitan masalah yang sedang dikaji;
menggunakan komputer untuk memasuki jaringan informasi elektronik (misalnya internet) yang mungkin mempunyai informasi on-line tentang permasalahan yang sedang dikaji;
menghubungi warga masyarakat yang bisa menjadi nara sumber yang baik sehubungan dengan permasalahan yang sedang dikaji;
menulis surat untuk mendapat informasi;
mempersiapkan wawancara dengan narasumber melalui telepon atau tatap muka; dan
mengunjungi sumber-sumber wawancara dan tempat-tempat lainnya yang memungkinkan perolehan informasi.
Mempersiapkan presentasi. Latihlah para siswa membuat presentasi tentang portofolio mereka. Bantulah mereka mempersiapkan presentasi mereka sebelum berhadapan dengan kelompok-kelompok masyarakat yang sebenarnya.
Melakukan refleksi pengalaman. Bantulah siswa mempersiapkan pernyataan tertulis tentang hal-hal yang telah dipelajari selama melakukan kegiatan partisipasi, masalah-masalah yang telah mereka hadapi, dan apakah mereka akan melakukan hal yang berbeda jika mereka nantinya akan mengembangkan portofolio lainnya.
Membatasi bantuan sukarelawan
informasi. Guru hendaknya tidak mengumpulkan informasi bagi para siswa dengan cara:
a) menuliskan surat atau menelponkan nara sumber; atau
b) melakukan penelitian yang diperlukan
Persiapan portofolio. Guru hendaknya tidak membantu siswa dengan cara:
a) menuliskan bahan-bahan yang akan dimasukkan dalam portofolio;
b) membuatkan ilustrasi atau grafik lainnya; atau
c) memilihkan bahan-bahan yang akan dimasukkan dalam portofolio
Persiapan presentasi. Guru hendaknya tidak mempersiapkan presentasi para siswa.
Menyelenggarakan sebuah kompetisi.
Menilai portofolio atau menilai suatu kompetisi.
Perlu disiapkan lembar penilaian yang akan digunakan oleh guru untuk evaluasi portofolio, atau oleh juri sebagai evaluasi keseluruhan. guru-guru dianjurkan menggunakan lembar penilaian sebagai alat untuk menilai apakah dengan penempilan para siswa itu meeka dapat menyelenggarakan sebuah kompetisi atau tidak.
Catatan tentang Portofolio:
Portofolio adalah sebuah kumpulan pekerjaan peserta didik yang bermanfaat, terintegrasi dan diseleksi menurut garis panduan yang ditetapkan. Garis panduan ini beragam tergantung pada subjek atau disiplin dan tujuan penilaian portofolio.
Portofolio biasanya merupakan karya peserta didik perorangan yang diseleksi. Namun dalam Praktik-Belajar Kewarganegaraan ... kami Bangsa Indonesia, masing-masing portofolio berisi karya pilihan dari keseluruhan kelas yang bekerja secara kooperatif untuk mengembangkan kebijakan publik yang terpusat pada masalah kemasyarakatan. Dalam menilai beberapa portofolio Praktik-Belajar Kewarganegaraan ... kami Bangsa Indonesia, kata “karya-karya terpilih” merupakan istilah yang sensitif. Bagian Tayangan maupun Bagian Dokumentasi dalam portofolio kelas bukanlah semata-mata sebuah kumpulan materi yang dikumpulkan oleh siswa menurut topik yang dikaji. Sebaliknya, portofolio tersebut haruslah berisi bahan-bahan yang mencerminkan usaha keras para siswa dalam mengerjakan tugas-tugas yang telah ditetapkan, serta merupakan pemikiran terbaik mereka dalam mempertimbangkan bahan-bahan mana yang paling penting untuk dimasukkan dalam portofolio kelas.
Spesifikasi Portofolio
Karya yang ditayangkan dalam portofolio kelas merupakan karya dari masing-masing keempat kelompok. Portofolio ini terdiri dari dua bagian yaitu, bagian tayangan dan bagian dokumentasi. Bacalah spesifikasi kedua bagian tersebut secara seksama.
a. Bagian Tayangan.
Bagian tayangan harus terdiri dari empat panel papan poster atau papan busa, atau yang sejenis. Masing-masing dari keempat panel tersebut luas dan tingginya tidak lebih dari 40 cm dan 60 cm. Karya masing-masing dari keempat kelompok dalam bagian ini hendaknya ditempatkan pada satu panel masing-masing, dari keempat lembaran tayangan. Empat panel tayangan ini hendaknya dikembangkan sedemikian rupa sehingga dapat diletakkan di atas meja maupun ditempelkan pada papan buletin.
Untuk pengiriman pos, keempat panel tayangan tersebut hendaknya tidak lebih besar dari 40 cm dan tidak lebih tinggi dari 60 cm, dengan ketebalan tidak lebih dari 2 cm. Bahan-bahan yang ditayangkan dapat meliputi pernyataan-pernyataan tertulis, daftar sumber informasi, peta, grafik, foto-foto, hasil karya sendiri, dan sebagainya.
b. Bagian Dokumentasi
Masing-masing dari keempat kelompok tersebut harus memilih bahan yang terdokumentasi paling baik dan/atau yang dapat membuktikan penelitian mereka. Bahan-bahan ini harus ditempatkan pada sebuah folder yang tebalnya tidak lebih dari 2 cm. Keempat bagian dokumentasi untuk keempat kelompok dibedakan oleh warna. Folder tersebut harus memiliki satu daftar isi keseluruhan Bagian Dokumentasi dan empat daftar isi yang dimasukkan pada masing-masing bagian.
Bagian kelima dari bagian dokumentasi ini hendaknya berisi bahan-bahan yang disarankan dalam langkah VI, yaitu Merefleksi Pengalaman Belajar. Bagian ini juga dipisahkan oleh warna.
Catatan: Spesifikasi ini hanya berlaku dalam rangka kompetisi. Jika tidak bermaksud menyelenggarakan kompetisi, Anda boleh mengembangkan garis panduan Anda sendiri.
seru kan sepertinya hehehe lok mau lihat hasil presentasi anak - anak PKn Unila 2009 lihat nih photo - photonya :
saya tu lagi nunjuk saat ada yang mau presentasi
nih persiapan mau presentasi
saat presentasi
lok yang ini lagi yel - yel
sahabt lok mau lihat Videonya lihat aja di link di bawah ini :
atau bisa di lihat langsung di blog ini lihat my video di bagian bawah blog,. segitu aja reviewnya ya. Kami Bangga Jadi Anak Indonesia :)
0 comments
Posting Komentar
silahkan berkomentar dengan bijak, sopan, dan santun. termiakasih telah mampir dan membaca blog kami.