Sumber Gambar :antarafoto.com |
Eko Budi Santoso*
(Mahasiswa FKIP UNILA)
Nenek moyangku seorang pelaut… adalah sepenggal syair lagu yang sering kita dengar sejak kecil, sebuah lagu yang menggambarkan alam Indonesia yang memiliki banyak perairan, dan tentu saja banyak ikannya, namun apa yang terjadi kini sungguh Ironis, Indonesia mengimpor ikan dari china yang didapati memiliki kandungan formalin yakni zat pengawet tapi bukan pengawet makanan zat ini adalah zat pengawet mayan yang tidak boleh ada sedikitpun dalam makanan. bukan zat formalin yang akan kita bicarakan namun impor ikannya. Tak kurang 25 ton ikan salem dan kembung diimpor dari china ke batam Indonesia baru-baru ini, apa yang terjadi sampai Indonesia yang merupakan negara maritime besar dan memiliki sumberdaya alam hewani, terutama ikannya yang melimpah ruah, Dari ikan air asin sampai ikan air tawar ada di Indonesia. Apakah nelayan kita kurang mampu memenuhi kebutuhan ikan kita di Indonesia sehingga kita harus membeli dari negara lain?. Nenek moyang kita pasti heran melihat kenyataan ini.
Sebuah keadaan yang saya pikir janggal bagi Indonesia, dan pemerintah saya pikir harus lebih berperan menangani maslah ini, dengan lebih giat memperhatikan nelayan-nelayan kita maupun para pembudidaya ikan, sehingga ikan menjadi suatu yang potensial yang menghailkan keuntungan bagi bangsa Indonesia, kita semua tahu ikan adalah panganan yang murah bagi rakyat Indonesia, disbanding dengan daging sapi ataupun daging kambing, ikan lebih popular dan lebih digemari rakyat Indonesia, selain harganya yang murah juga memiliki gizi yang baik bagi kesehatan dan kecerdasan rakyat Indonesia yang nota bene masih dihuni banyak lapisan menengah kebawah.
Dengan mengimpor ikan selain kita harus membeli mata uang negara lain untuk membelinya tentu hal ini juga termasuk pemborosan, lha wong kita punya lebih kok beli? Kan aneh dan pemborosan namanya. Bila perlu pemerintah menggalakan swasembada ikan agar rakyat menjadi cerdas dan dapat bersaing di dunia, seperti kita tahu negara Jepang adalah negara dengan konsumsi ikan terbesar, kebanyakan dari mereka memiliki kecerdasan yang tinggi, pengelolaan ikan pun sangat canggih dan modern, dan mereka tidak pernah kekurangan ikan, dan saya pikir jika Indonesia dapat membuat nelayan kita lebih produktif lagi maka bukan tidak mungkin negara kita seperti negara jepang yang konsumsi ikannya tinggi, dan menumbuhkan insane - insane bangsa yang cerdas dan tidak teracuni ikan impor berformalin, jangan samapi terjadi penjal pecel lele, menjual pecel lele dengan ikan lele impor. semoga
wah sangat bagus pemahaman ini. mudah2n bisa menyadarkan masyarakat.. sekalian kunjung balik ke http://prancanamuhammadriyadi.blogspot.com/
BalasHapusok ca, tetep uptodate...
BalasHapusBlogwalking lagi nih. Hehehehehhee. Wah wah ikan memang amat saya suka, dan hampir semua jenis ikan sudah saya coba mulai dari Kembung, Bawal, Mas , Krapu , Krisi , Merah dan Ikan Bandeng.
BalasHapusIkan memang enak, sedap, dan banyak vitamin. Good posting
Happy Blogging ,
Asep Haryono
simplyasep.blogspot.com
www.asepharyono.com